Nasib Pasutri Uzur Hidup Dalam Gubuk Reot

Banyuasin, MNN- Pasangan suami istri (Pasutri) yang telah lanjut usia ini dalam mempertahankan hidupnya selain jual buah pinang juga ketergantungan dari kepedulian tetangga. Abdullah (78) sebagai suami yang sejak tahun 2011 lalu menderita kebutaan, maka istrinya Rohana (65) berperan ganda sebagai istri sekaligus kepala keluraga, karena suaminya selain faktor usia juga menderita kebutaan sejak tahun 2011.


Nasib Kakek dan nenek yang hidup disebuah Gubuk reot yang tidak layak huni itu terbuat dari bahan baku bambu dengan dinding dan atap dari daun nipah itu yang untuk bertahan hidup sudah puluhan tahun ditempati untuk menghindari teriknya panas matahari serta dinginya malam, pun kondisinya sudah sangat memilukan.


Abdullah (78) dan istrinya Rohana (65) bertahan hidup digubuk tua yang berukuran 2 X 2,5 meter itu tercatat sebagai warga Rt.17 Kelurahan Sukomoro Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan ini terpantau saja tidak, apalagi dapat perhatian dari Pemerintah, sedangkan bisa bertahan hidup pun tergantung dari warga disekitarnya.


Mirisnya lagi pasangan suami istri uzur ini tak pernah tersentuh adanya program Jaminan Kesehatan Nasional atau pun program berobat gratis baik dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah Daerah.


” Ya semenjak Kakek ini menderita kebutaan, nenek bekerja ganda sebagai istri ya sebagai kepala keluarga dan untuk kebutuhan hidup sehari-harinya selain dari hasil menjual buah pinang ini juga dari kepedulian warga sekitar”, ucap nenek Rohana polos.


Belum lama ini juga ada datang dari anggota TNI terlihat mengantarkan sembako dan bantuan alakadarnya dikediaman mbah Abdullah juga dan Alhamdulillah nenek Rohana itu fisiknya kuat walau dengan kesederhanaan sangat hidupnya, tapi tidak pernah mengeluh dan sakit, kata warga yang tak jauh dari tempatnya.(waluyo)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *