Tulang Bawang Barat (MNN)–Melalui proses aklamasi pemegang hak suara, wartawan Radar Tv Edi Zulkarnain’, kembali menduduki kursi Ketua PWI Kabupaten Tulangbawang Barat untuk periode 2019-2022. Edi terpilih dalam Konferensi Kabupaten (Konferkab) IV yang digelar di Sesat Agung (Balai Adat) Komplek Ismaic Center, Panaraganjaya, Selasa (29/10).
Edi Zulkarnain’ mendapatkan dukungan mutlak dari para pemegang suara yang merupakan anggota biasa PWI untuk yang kedua kalinya. Sebelumnya, sempat mencuat beberapa nama anggota PWI menyatakan diri ingin maju sebagai calon ketua.
Namun yang bersangkutan tidak mengurus berkas pencalonan hingga proses pemilihan dilakukan. Sehingga, 17 anggota PWI pemegang hak suara sepakat secara aklamasi memilih Edi Zulkarnain. Konferkab tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Ketua Adat Megow Pak Herman Artha RM.
Sekretaris PWI Lampung Nizwar Ghazali, mewakili Ketua PWI Supriyadi Alfian mengutarakan PWI Tubaba belum sepenuhnya memberikan kontribusi kepada pemkab terkait pembangunan yang dianggapnya begitu pesat tak kalah dengan kabupaten lainnya.
Program yang akan menjadi sasaran utama adalah mendukung program Uji Kompetensi Wartawan (UKW), untuk meningkatkan profesionalitas wartawan. Sehingga, dalam bekerja wartawan bisa senantiasa memegang teguh kode etik jurnalistik.
Sementara, Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad berharap, dengan digelarnya Konferkab IV tersebut bisa membawa Tubaba lebih baik lagi. Dia menyebut pemerintah dengan wartawan merupakan mitra kerja. Meski demikian pihaknya siap apabila menjadi sasaran kritik.
“Katakan yang benar itu benar, yang salah adalah salah. Tidak masalah rekan-rekan wartawan memberikan kritikan, untuk bahan evaluasi kinerja pemerintah,“ ujarnya.
Ditempat yang sama Ketua PWI Kabupaten Tulangbawang Barat Edi Zulkarnain mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Secara singkat dia menyampaikan beberapa kegiatan penting yang telah dilaksanakan PWI Tubaba seperti, UKW dan Safari Jurnalistik ke beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Dewan Pers, PWI Pusat dan Monumen Pers Nasional di Solo.
“UKW ini betul-betul menandai kebanggan profesi seorang wartawan. Keterlibatan kita di dunia jurnalistik menjadi bagian kompeten dari profesi ini. Kompeten ini menandai arti profesionalitas dan kemartabatan,” pungkasnya.(Reki)