JAKARTA, Media Nusantaranews – Selaku pribadi dan warga negara, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga anggota Komisi II DPR RI Budiman Sudjatmiko, MSc, MPhil, serta Hilmar Farid, PhD, yang tercatat aktif menjabat Direktur Jenderal (Dirjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), secara mengejutkan mendukung perjuangan pengusulan kajian pemindahan ibu kota pusat pemerintahan negara Republik Indonesia pengganti DKI Jakarta, ke Lampung.
Dukungan dibuktikan dengan turut sertanya dua figur intelektual organik ini membubuhkan tanda tangan pada lembar Petisi Dukungan Lampung Ibu Kota Pemerintahan RI, Minggu (9/6/2019).
Budiman, mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang kini juga Ketua Innovator Indonesia 4.0 dan Dewan Pakar Yayasan Desapolitan Indonesia (Desindo), bersama Hilmar yang juga berlatar aktivis itu, memberi dukungannya disaksikan inisiator FGD DKI Lampung –kini Ketua Harian Tim #dkilampung, Dr H Andi Desfiandi Alfian SE MA, di salah satu sudut ibu kota DKI Jakarta.
Untuk diketahui, figur Hilmar notabene Dirjen Kebudayaan pertama berlatar non-ASN. Pria kelahiran Bonn, Jerman, 8 Maret 1968, putra dari Agus Setiadi, seorang penerjemah buku cerita anak ini dilantik 31 Desember 2015.
Pengampu judul skripsi “Politik, Bacaan dan Bahasa Pada Masa Pergerakan: Sebuah Studi Awal”, yang meluluskan penyuka musik ini menjadi sejarawan jebolan Fakultas Sastra UI (Universitas Indonesia) Jakarta, 1993 itu juga pernah 4 tahun mengajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Salah satu pendiri Jaringan Kerja Budaya –melegenda lewat cetakan Media Kerja Budaya (1994) dan Institut Sejarah Sosial Indonesia/ISSI (2002), Ketua Perkumpulan Praxis (2012), yang pernah aktif di Asian Regional Exchange for New Alternatives/ARENA dan Inter-Asia Cultural Studies Society sebagai editor ini juga aktif menulis.
Bukunya, Kisah Tiga Patung terbitan Indonesia Berdikari (2012) menarik dibaca. Buku lainnya, yang berasal dari disertasinya berjudul “Rewriting the Nation: Pramoedya and the Politics of Decolonization” untuk meraih gelar doktor kajian budaya di National University of Singapore (Mei 2014).
Menurut Andi Desfiandi, yang juga motor Innovator Indonesia 4.0 Xtended Chapter Lampung, rinci dan detail pointers rasionalisasi taja usul kajian ilmiah kesiapan bentang spasial kawasan timur jauh hingga tenggara dalam wilayah administatif Provinsi Lampung yang termasuk zonasi geospasial Sumatera bagian timur sebagai alternatif calon lokasi ibu kota pusat pemerintahan negara RI pengganti DKI Jakarta terus didorong, lengkap dengan keunggulan kompetitif dan kelebihan komparatif, serta kelemahannya jadi topik perbincangan ‘gayeng’ mereka.
Termasuk, kemajuan kualitatif terbaru, disorong langsung oleh Presiden Joko Widodo, dengan terang-benderang menyebut diksi seksi “Sumatera bagian timur” dalam keterangan pers usai Ratas Kabinet 29 April 2019 lalu.
Tak sia-sia, jelas Andi, keduanya pun akhirnya tak ragu. “Teken langsung,” ujar Andi mantap, Senin (10/6/2019).
Andi bercerita, Budiman menyatakan siap fight di parlemen, dan Hilmar turut menyemangati. “Good job tim #dkilampung,” Andi menirukan Hilmar.
Ternyata, bukan cuma Budiman, penulis buku komik Anak-Anak Revolusi ini, dan Hilmar saja, peserta diskusi ‘dadakan’ Minggu malam.
Dari foto kiriman Andi terkonfirmasi, turut membersamai beri dukungan bahkan ikut memaraf petisi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Innovator Indonesia 4.0 Teddy Tricahyono, kompatriot Budiman di Desindo yakni Ketua Dewan Pengurus Desindo –juga Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (Appsindo) Lampung dan Komisaris Independen Bank Lampung, Zaidirina SE MSi.
Sekadar pengingat, Zaidirina termasuk salah satu narasumber FGD DKI Lampung II di Auditorium Gedung LPPM Institut Teknologi Sumatera (ITERA), medio 3 Oktober 2017 silam.
Saat itu, ia berbicara dalam kapasitas salah satu pegiat Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan (BP2DK), lembaga independen yang aktif mengawal proses kreatif program pembangunan desa bersama Kantor Staf Presiden (KSP) RI.
Kepada Andi dan peserta diskusi kecil itu, Zaidirina mengulang kesiapannya untuk terus berjuang bersama sampai #dkilampung benar-benar terwujud.
Lainnya, turut memaraf petisi, mantan wartawan senior Lampung Post, politisi Partai Golkar Lampung, H Heri Wardoyo SH, mantan Wakil Bupati Tulang Bawang periode 2012-2017.
Dukungan ini, menurut Sekretaris Tim DKI Lampung H Ary Meizari Alfian SE MBA, kian mendekatkan keyakinan dan optimisme pihaknya, keterpilihan Lampung sebagai alternatif lokasi ibu kota pusat pemerintahan negara RI pengganti DKI Jakarta yang smart, green, beautiful, dan inklusif, amat dimungkinkan untuk layak-timbang.
“Sumatera bagian timur, itu yang bilang Presiden Jokowi lho,” ujar Ary lewat sambungan telepon, Senin. [rilis]