Gawatttt…” Pihak Perusahaan Terkesan Menghindari Wartawan”
Banyuasin,- Polemik berkembang pasca tumpahan Pipa tua yang dialiri minyak mentah hingga muncrat hasil produksi Pt. Pertamina EP Asset 1 Ramba Field Keluang Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan yang mencemari bahkan menggenangi Pohon Sawit, Pohon Karet dan Rusak Rumah Warga sejak Selasa (22/5/2019) hingga (29/5/2019) malam kemarin belum ada tindakan yang berarti dari pihak perusahaan bagi warga yang terdampak, ada pertanda apa.
Dari pantauan dilokasi bahwa pipa yang dialiri minyak mentah milik Pt. Pertamina EP Asset 1 Ramba Field Keluang itu terlihat kondisi pipa pecah hingga tumpah dan mencemari sedikitnya ada 75 batang pohon karet produktif dan 119 batang pohon kelapa sawit, 3 Unit rumah warga, 2 unit mobil, 1 unit rumah bengkel motor serta 1 unit sumur gali milik warga Desa Keluang Dusun IV Rt 08 Kecamatan Tungkal iLir Kabupaten Banyuasin dan warga Kelurahan Sungai Lilin Jaya Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
” Pecahnya pipa yang dialiri minyak mentah tersebut bukan hanya mencemari lingkungan, tapi juga merusak tanaman karet dan sawit milik warga setempat yang berada di sekitar lokasi, ucap Zainudin dan Fajar warga setempat saat dibincangi Rabu malam (29/5/2019).
Meteka mengatakan, akibat tumpahnya mintak mentah dari pipa itu diperkirakan mencapai puluhan ton minyak mentah kondensat menyembur keluar sampai merendam ratusan batang pohon karet produktif dan sawit serta beberapa unit rumah termasuk Mobil milik warga Desa Keluang Dusun IV Rt.08 Kecamatan Tungkal Ilir yang terlihat dalam ruangan rumah milik Kosasih (55) hingga saat ini masih tergenang minyak mentah.
” Genangan minyak mentah dirumah milik Kosasih itu dari pihak Pertamina sampai hari ini belum ada kesimpulanya, belum ada tindakan untuk membersihkannya, padahal sudah lebih 7 hari dari kejadian,” ungkap mereka.
Jika pihak Pertamina tidak segera melakukan pembersihan serta melakukan penggantian pipa terutama yang melintasi dikawasan padat permukiman dan perkekebun milik warga akan mengalami hal yang sama. “Kami khawatir tumpahan minyak yang mengalir dan menggenangi kawasan rumah dan lahan perkebunan itu bisa membahayakan bagi warga, karena pihak Pertamina tidak memberikan tanda garis batas atau papan peringatan,” bebernya.
Yang jadi polemik berkembang terdampak minyak mentah yang mengenangi dan merusak tanaman serta tumah milik warga dari pihak Pt. Pertamina sampai saat ini belum ada upaya penyelesaian masalah kerugian atau Kopensasi dari kerusakan tanam tumbuh dan rumah warga yang terkena dampak semburan minyak dari milik Pt.Pertamina.
Sementara data yang didapat keberadaan Humas Publik Govermment Rill staff dari Pt.Pertamina Wahyu Pribadi Utomo saat diminta konfirmasinya eh awk media melalui Iskandar Humas Lapangan saat dihubungi via ponselnya mengatakan “hari ini tidak bisa ditemui, harus dijadwalkan terlebih dahulu dan Kamis (30/5/2019) jam 10.00 wib saja”, jawabnya terkesan berusaha menghindar. (waluyo).