Banyuasin,medianusantaranews.com- Kemacetan arus lalu lintas diruas Jalintimsum Palembang-Jambi bukan hanya dirasakan para pengguna jasa transpotasi jalan darat pada umumnya, tetapi sekali ini orang nomor satu di Kabupaten Banyuasin pun yang dikawal petugas pun harus rela berlama-lama masuk dalam sederetan kendaraan yang terjebab macet.
Jarak tempuh dari titik Simpang Tiga Taman Kota Betung Kabupaten Banyuasin sejauh 70 Km menuju pusat ibu kota Palembang biasanya hanya membutuhkan waktu tempuh 1-2 jam saja, tetapi selama 4 tahun terakhir ini jarak tempuh diruas Jalintimsum Palembang-Betung tidak cukup waktu 4-5 jam, apalagi disepaniang perjalanan sedang datang hujan.
Ketut Sugiono via telwpon yang ada mengaku berangkat dari Betung Banyuasin tujuan Bandar Lampung kenarin malam star pukul 20.30 wib tiba di kota Palembang pukul 03.30 wib dini hari. Yang seyogiyanya pukul 06.00 wib harus tiba di terminal Rajabasa Bandar Lampung, ternyata pukul 15.00 wib baru tiba, padahal dirinya menggunakan jasa Bus cepat jenis Bus Lorena, ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Ketua PWI Kabupaten Banyuasin Diding Karnadi, SH kepada wartawan media ini mengaku kesal dan jenuh dalam perjalananya menggunakan mobil. Kalau terus dibiarkan dalam kindisi semacam itu ruas Jalintimsum Palembang-Jambi akan mengalam macet total.
Masih menurutnya, terus bagaimana tanggungjawab pihak Balai Besar yabg ada di Sumatera Selatan. Yang ia ketahui kalau di Daerah lain Balai Besar itu ada diaetiap Kabupaten, entah mengapa si Sumsel ini tidak begitu, ia kalau cepat tanggap dengan kerusakan ruas jalan negara itu.
“Pagi tadi saya meluncur dari Kota Sekayu Muba tujuan ke Palembang yang biasa butuh waktu 3 jam tempuh itu saja sudah dengan jalan santai, tetapi sehari ini saya sampai kelaparan dijalan karena terjebak macet lebih 5 jam”, sambung Rapliq yang mengaku warga Pangkalan Balai.
Rapliq menambahkan, wajar kalau masyarakat pengguna jalan itu terjebab macet hingga berjam-jam itu sudah biasa, sedangkan Bupati Banyuasin dengan mobil dinasnya yang juga mendapat pengawalan dari petugas saja ikut terjebab kemacetan.
” Ya sejak 5 tahun terakhir ini mulai dirasakan kemacetan ruas Jalintimsum Palembang-Jambi itu, hal itu selain dampak dari kerusakan ruas jalanya, juga tidak dilakukan perbaikan secara serius, walau ada aktivitas perbaikan dengan cara tambal sulam itu tidak bisa dijamin kwalitas ketahanya, buktiknya hanya bertahan tak lebih sepekan kondisinya sudah hancur lagi”, bebernya.
Titik lokasi sebagai biang kemacetan terdapat di Simpang Y Talang Kelapa, Simpang Y Air Batu, lerusakan ruas jalan di pangkal Jembatan Desa Lubuk Lancang dan Simpang Y Kecamatan Betung, ditambah para pengemudi mobil yang ingin saling mendahului dan dibutuhkan ketegasan dari Petugas Terkait tentunya untuk mengurai kemacetan dijalintimsum Banyuasin tersebut. (waluyo)