SPACeMAP-SIPANDORA, Dari LAPAN Untuk Indonesia

Medianusantaranews.com,BANDARLAMPUNG – Sidang Pembaca, tahukah Anda, di ruang gawai kita kini telah hadir SIPANDORA? Apa itu?

Ya, ucap selamat patut kita berikan pada LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) –pemangku tugas dan fungsi penyelenggaraan kegiatan keantariksaan kita. Satu lagi, pengembangan inovasi penginderaan jauh (inderaja) ditaja, sukses hasil.

SIPANDORA (Sistem Pemantauan Bumi Nasional berbasis Android) ini platform aplikasi digital mitigasi bencana bebas unduh gawai pintar berbasis Android luncuran LAPAN pada Rakornas Citra Satelit Inderaja di Bidakara, Jakarta, 30 Januari 2019.

Didalamnya, tersaji informasi Sistem Pemantauan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (SIPANDA), konten terkait SDA dan lingkungan darat, pesisir, laut berbasis data satelit inderaja.

Juga, Sistem Informasi untuk Mitigasi Bencana (SIMBA), layanan informasi peringatan dini dan tanggap darurat bencana berbasis data inderaja.

Bersama SIPANDORA, pada rakornas rintisan LAPAN raga implementasi PP 11/2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Inderaja bertema “Penyelenggaraan Kegiatan Penginderaan Jauh untuk Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) Era Industri 4.0” itu, luncur pula aplikasi sejenis –penyaji layanan data citra satelit, yaitu Sistem Penyajian Data yang Cepat, Mudah, Aman, dan Populer, disingkat SPACeMAP.

Keduanya, juga pengembangan sistem lain guna peningkatan layanan sebagai bentuk komitmen mendukung Industri 4.0, wujud nyata LAPAN memberi layanan data dan informasi satelit inderaja berbasis digital yang cepat, mudah, aman, dan populer.

Siaran pers Kepala LAPAN Prof Dr Thomas Djamaluddin menyebutkan, sebagai komitmen dukungan Industri 4.0 sekaligus dukungan pelaksanaan pencapaian tujuan SDGs sesuai amanat PP 59/2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, peran inderaja jadi komponen kunci.

Khususnya untuk pemantauan SDA, lingkungan, kebencanaan, penataan ruang, perpajakan, pemetaan dasar, penegakan hukum, dan lainnya.

“LAPAN siap mendukung pelaksanaan pencapaian SDGs melalui penyediaan data dan informasi satelit inderaja serta kerja sama dengan Kementerian/Lembaga (K/L), TNI, POLRI, Pemda, PTN/PTS, BUMN, swasta, organisasi-organisasi terkait dalam dan luar negeri,” kata Thomas, 24 Januari lalu.

Dari itu, sesuai Visi Misi LAPAN 2015-2019, rutin per Januari sejak 2015, diselenggarakan serah terima data satelit inderaja kepada pemangku dan pengguna di instansi pemerintah sebagai bentuk pelaksanaan distribusi data satelit inderaja sediaan LAPAN. 

Rakornas 2019, ujar Thomas, utama dibahas kebutuhan data dan informasi satelit inderaja 2019 bersama K/L, TNI, POLRI dan Pemprov/Pemkab/Pemkot. 
Juga, solusi masalah pemanfaatannya dimana berdasar pengalaman, masih dijumpai keterlambatan pengajuan permintaan pemangku tidak di awal tahun, berakibat kurang efektifnya perencanaan penerimaan data melalui Stasiun Bumi Inderaja LAPAN. 

Hasil Rakornas jadi dasar perencanaan kegiatan dan anggaran penyediaan data dan informasi satelit inderaja terkait, dimana seluruh data yang diterima LAPAN berlisensi Pemerintah Indonesia. Seluruh instansi pemerintah memperolehnya, gratis.

Saat Rakornas, Kepala LAPAN selain menjelaskan progres citra satelit beragam resolusi (rendah, menengah, tinggi, sangat tinggi) milik LAPAN, dan meluncurkan aplikasi di atas, juga menyerahkan penghargaan Indriya Mandrawa kepada 4 K/L, satu dari unsur TNI, 4 pemprov, dan 4 pemkab, pemangku aktif pemanfaat data dan informasi satelit inderaja selama 2018.

“Apresiasi ini bertujuan untuk memacu penggunaan dan pemanfaatannya oleh seluruh instansi pemerintah,” terang Thomas dalam sambutannya.

Mendampingi, Kabag Humas LAPAN Ir Jasyanto MM mengimbukan, sebagai lanjutan LAPAN menyerahterimakan data satelit inderaja terbaru hasil akuisisi Stasiun Bumi Penginderaan Jauh LAPAN tahun 2018 pada 21 K/L, 3 satuan TNI, POLRI, 34 Pemprov, dan 51 Pemkab/Pemkot pemangku.

Dikonfirmasi Rabu (20/2/2019) pukul 12.10 WIB, Jasyanto mengapresiasi respons publik sejauh ini atas luncuran SPACeMAP-SIPANDORA. “Nanti tanya ke Pak Priyatna ya, Kabid Diseminasi (Kabid Diseminasi Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh/Pusfatja LAPAN Priyatna, Red),” Jasyanto singkat.

Pantauan redaksi di GooglePlay, Rabu (20/2/2019) pukul 13.01 WIB, aplikasi SIPANDORA yang terkategori Peta dan Navigasi, rilis 25 November 2018 dan diapdet 21 Januari 2019, berkapasitas 6,25 MB ini telah diunduh sebanyak lebih dari seribu kali.(MNN Grup)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *