Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)
medianusantaranews.com
Tributa atau buta aksara, buta bahasa Indonesia, dan buta pendidikan dasar, adalah masalah yang selalu dialami oleh setiap daerah. Dan untuk Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumatera Selatan, Pemkab PALI melalui Dinas Pendidikan Kabupaten PALI akan berkomitmen menuntaskan masalah ” Tributa ” dan sudah menjadi prioritaskan Pemkab PALI sejak tahun 2018 lalu.
Kabupaten PALI bebas dari ” Tributa ” merupakan sebagai upaya program meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten PALI. Begitu yang disampaikan Bupati Kabupaten PALI, Ir H Heri Amalindo MM belum lama ini.
“Setahun lalu saat kami rapat dengan Pak Gubernur Alex Noerdin, Pak Alex nyindir IPM PALI yang memang rendah. Kondisi ini tentu harus kita sikapi. Kita minta dinas pendidikan bergerak cepat tingkatkan IPM dari sektor pendidikan,” Ungkap Heri Amalindo.
Terang Bupati, bahwa IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan membangun kualitas hidup manusia. Salah satu indikatornya adalah layanan pendidikan dasar.
Hal ini juga sebagaimana yang disampaikan Plt. Kepada Dinas Pendidikan, Kamriadi Burlian,S.Pd.M.Si. Dikatakan Kamri bahwa pada tahun 2018 Dinas Pendidikan Kabupaten PALI mengalokasikan sejumlah program untuk peningkatan pendidikan masyarakat dan PAUD.
Program itu adalah bantuan pendataan tributa, bantuan operasional penyelenggaran (BOP) PAUD, bantuan modul untuk PKBM se-Kabupaten PALI, dana transport bagi tutur PKBM dan SKB (Sanggar Kegatan Belajar) PALI, Pelatihan Kurikulum dan Pelatihan Dasar bagi guru PAUD, dan bantuan alat peraga edukatif untuk seluruh PAUD di
Kabupaten PALI. Jelas Kamriadi
” Untuk BOP PAUD tahun 2018 diberikan kepada PAUD dan TK berstatus Negeri, dan Bantuan Operasional Penyelenggaran (BOP PAUD) Negeri ini dibagi berdasarkan jumlah peserta didik dari Satuan PAUD Negeri yang tercatat pada Dapodik PAUD dan Dikmas ”
Tahun ini ada empat TK dan PAUD yang mendapat bantuan, yakni TK Satu Atap SDN 4 (ada 40 siswa), TK Pembina Penukal (ada 54 siswa), TK Pembina Tanah Abang (ada 106 siswa), dan PAUD Terpadu Negeri 1 di Rumah Cinta Talang Ubi (ada 105 siswa). Papar Kamri.
Lanjut Kamri, melalui bantuan ini diharapkan orangtua tidak ragu ragu menyekolahkan anaknya di PAUD, karena selama ini ada pemiikiran malas menyekolahkan anak di PAUD karena biayanya mahal. Tapi dengan bantuan BOP ini, operasional PAUD tidak lagi dibebankan kepada siswa.
Selain PAUD Terpadu di rumah Cinta, PAUD Negeri yang juga bebas biaya adalah PAUD SKB PALI di bawah naungan SKB PALI.
“ Gedung SKB PALI (untuk PAUD, Paket A, Paket B, Paket C, dan Keahlihan) dalam tahap finishing. Untuk sementara proses belajar mengajar masih di SDN 15 Talang Ubi. Selain gedung SKB, di kompleks yang sama dibangun Sekolah Luar Biasa (SLB) PALI, sehingga nanti penyandang
disabilitas bisa bersekolah di SLB ” Ujar Kamriadi
Terkait program ini, Kris (35th), Salah satu wali siswa PAUD Terpadu Negeri 1 di Rumah Cinta mengatakan merasa sangat terbantu dengan program sekolah PAUD gratis yang diterapkan di PAUD Terpadu Negeri 1 Rumah Cinta.
“Program ini tidak hanya gratis, tapi juga setiap minggu anak diberi tambahan makanan. Kegiatan pembelajarannya juga dirasakan anak sangat menyenangkan. Ucapnya.
” Jadi walaupun jarak tempuh agak
jauh, sekitar 15 menit naik motor, tapi anak merasa enjoy sekolah, anak anak sangat merasa senang sekolah disitu ” Terang ibu dari anak yang bernama Rere itu. (Ab)