Banyuasin,medianusantaranews.com- Budi Hartono Praktisi Militan dari Partai Nasdem Kabupaten Banyuasin dalam percakapanya dengan wartawan dikediamanya beberapa saat yang lalu menegaskan terkait proyek pembangunan Book Cover diliran skunder yang menghububgkan ruas jalan kabupaten di Desa Sumber Agung Kecamatan Selat Penuguan Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan pihaknya terus mendesak kepada pihak Pemkab Banyuasin maupun pusat ataupun pihak terkait lainya supaya turun untuk meninjau kelokasi proyek.
Karena proyek itu diduga kuat ada permainan kotor yang dapat merugikan uang negara hibgga ratusan juta rupiah dan proyek bangunan book cover itu dinilai manfaatnya tidak menguntungkan masyarakat baik bagi pengguna jasa transpotasi jalan darat maupun bagi masyarakat petani persawahan didesanya.
Dikatakan Budi, proyek itu ada, dari usulanya pada tahun anggaran 2018 dengan nilai anggaran Rp 400 juta untuk 4 titik proyek bangunan book cover dan direalisasikan proyek itu dengan anggaran Rp 400 juta tetapi realisasi hanya untuk 1 titik proyek saja.
Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin ini mengungkapkan dengan hanya satu titik lokasi proyek itu banyak masyarakat yang dirugikan, selain pengguna jasa transpotasi jalan, yang terparah para petani persawahan didesanya.
Lahan Persawahan didesanya masih ada sekitar 200 hektar sebelumnya setiap musim panen dapat menghasilkan gabah kering sawah rata-rata 5-6 ton perhektarnya, hal itu disebabkan sarana saluran muara skendernya dalam kondisi baik.
Tujuan dari usulan dibangun 4 titik book cover itu dilokasi skunder yang mengairi persawahan airnya. Karena dibangun di satu titik saja, maka lahan Pertanian masyarakat Desa Sumber Agung Kecamatan Selat Penuguan Kabupaten Banyuasin ini terancam dangkal dan tidak digarap dengan sempurna.
Untuk itu anggota komisi 2 DPRD Kabupaten Banyuasin terus mendesak pihak terkait baik dari Pemkab Banyuasin maupun Pemerintah Pusat suapaya keberadaan proyek book cover didesanya itu segera untuk ditinjau kembali, sebelum muncul masalah yang lainya.
Budi juga menambahkan, pada perbincangan sebelumnya sudah saya sampaikan bahwa ada proyek yang sama di Kecamatan Selat Penuguan ini hanya dengan anggaran dana Rp 100 juta untuk 1 unit book cover justru realisasi bangunanya lebih baik dengan yang ada didesa ini, apa material bangunan book cover didesa saya ini berbahan baku bukan semen dan pasir seperti biasanya itu, mungkin kalau dari pasir emas dan batu mutiata materialnya saya baru percaya, tutupnya heran.
Sementara Kadis PUTR Banyuasin Yos Karimuddin saat diminta konfirmasi melalui Deddy Apriady Bagian Pembangunan menjelaskan data yang diterima pormatnya hanya usulan bangunan book cover dengan Rp 400 juta, maka itu realisasinya, bukan 4 unit book cover dengan anggran Rp 400 juta.
Sepertinya tidak mungkin ada proyek yang sama dengan biaya Rp 100 juta bahkan bisa kurang dari Rp 100 juta hasilnya lebih bagus dari proyek yang maksud yang lokasinya dijalan Kabupaten, jelasnya.(waluyo)