Dandim 0430/Banyuasin Bertindak Sebagai Inspektur Upacara Bulanan 17 Nopember di Ponpes Qodratullah


Banyuasin,medianusantaranews.com- Upacara bulanan yang diselenggarakan setiap tanggal 17 pada bulan November 2018 dimulai pukul 06.45 wib sekali ini dipusatkan dihalaman Pondok Pesantren Qodratullah Desa Langkan Kecamatan Banyuasin 3 Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, bertindak sebagai Inspektur upacara Dandim 0430/Banyuasin Letkol Arh Alfian Amran, ST., MM.

Hadiri dalam kegiatan itu Ketua Pondok Pesantren Qodratullah Buya H.M. Husni Thamrin Madani, Danramil 430-01/Pangkalan Balai Kapten Inf Zulkaderi, seluruh staf dan tenaga pengajar Pondok Pesantren Qodratullah serta santriwan/santriwati Pondok Pesantren Qodratullah lebih 1000 orang.

Dalam amanatnya Dandim 0430/Banyuasin Letkol Arh Alfian Amran, ST., MM menyampaikan pada bulan ini kita bangsa Indonesia telah memperingati Hari Pahlawan pąda 10 Nopember 2018, Solawat serta salam, kita haturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang senantiasa menjadi suri tauladan bagi kita semua.

Lebih lanjut dibeberkan Dandim, Bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi berbagai problema dan masalah seperti ujaran kebencian, polarisasi simpatisan politik, propaganda kekerasan hingga terorisme. Hal ini dapat diantisipasi oleh para santri untuk mewujudkan kedamaian negeri dengan karakter yang kokoh dan dan tanggung jawab santri yang moderat, toleran dan saya yakin para santri semakin memperkuat nilai-nilai kepahlawanan, mempertebal rasa cinta tanah air dan meneguhkan semangat pengabdian bagi bangsa dan negara di hati sanubari bangsa Indonesia.

Damdim menambahkan, hampir seluruh daerah di Indonesia bahkan hingga ke pelosok negeri berdiri tegak Pesantren. Saya berharap para santri dapat lebih semangat lagi dalam menekan lahirnya konflik di tengah-tengah masyarakat, marilah kita tebarkan kedamaian kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun.

Untuk itu banyak unsur yang berusaha hendak menghancurkan bangsa ini harus dimunculkan isu Sara oleh pihak yang tidak ingin Indonesia maju dan yang paling kuat adalah umat Islam, dengan santrinya dulu yang dihancurkan. Maka itu kiranya seluruh kegiatan harus menjadi energi positif dan semangat baru yang mewarisi nilai nilai kejuangan dan patriotisme dalam membangun bangsa Indonesia.

Marilah kita rapatkan barisan untuk menjaga agama kita dan bangsa yang kita cintai terlebih lagi dibutuhkan sosok santriwan dan santriwati yang mempunyai jiwa patriotisme pantang menyerah, berdisiplin, berkarakter, menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidangnya, sadar bahwa negerinya memiliki beragam agama, suku, adat istiadat, namun mampu memanfaatkan keberagaman sebagai modal sosial, dipergunakan untuk keunggulan Indonesia dalam pergaulan dunia bukan justru untuk memanfaatkan perbedaan demi kepentingan pribadi maupun golongan yang menjadi penghambat bagi kemajuan bangsa.

“Kalau bagi saya pahlawan masa kini adalah ketika para santri yang ada di depan saya mampu merapatkan barisan, menjaga keutuhan bangsa dengan tidak mudah dipecah belah dan di adu domba dengan pihak lain dengan penganut agama lain, tetapi tetap menjaga keharmonisan hubungan dan toleransi dengan pemeluk agama lain, tetapi tidak mencampuradukkan ajaran Islam dengan ajaran yang lain, hindari paham liberal dan sekuler berkembang di pondok pesantren yang kita cinta ini”, harapnya.
PO
Pada akhirnya melalui momentum ini Dandim, mengajak marilah kita berbuat yang terbaik bagi bangsa ini. ” Mari berkontribusi bagi kemajuan bangsa mulai dari saat ini, apa yang dapat kita lakukan mulai dari lingkungan terdekat yang pada akhirnya memberikan kekuatan dan ketahanan bagi bangsa dan negara”, punhkasnya.(waluyo)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *