MedianusantaraNews.Com,
Liwa,Lampung Barat-Aroma kuat dugaan korupsi di Dinas Pendidikan Lampung Barat mulai tercium oleh awak media, dugaan korupsi berjamaah yang diduga merugikan keuangan negara mencapai milyaran rupiah di ungkapkan sejumlah kepala Sekolah penerima alokasi dana alokasi khusus (DAK) yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2018
Menurut sejumlah kepala sekolah yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa tahun 2018 sekolahnya dan puluhan sekolah lainnya mendapat anggaran dana untuk pembangunan rumah dinas kepala sekolah, tapi dari nilai anggaran pagu dipotong 20 persen oleh pihak dinas pendidikan. “Fee stor tersebut dikumpulkan melalui konsultan perencana dan konsultan pengawas,” ujarnya lirih.
Menurut data yang diperoleh dilapangan, alokasi dana DAK tersebut diperuntukkan untuk Pembangunan Rumah Dinas Guru, seperti di SDN 1 Tapak Siring, SDN2 Bakhu, SMPN 1 Liwa, SMPN2 Sukau serta puluhan sekolah lainnya.
Ada juga itu untuk rehab sedang ruang belajar seperti SDN 2 Kenali, SDN2 Hantatai, SDN2 Padang Tambak serta sekolah lainnya. Kemudian sejumlah pembangunan ruang Laboratorium IPA dan Ruang perpustakaan.
Tahapan pencairan itu dilaksanakan bertahap. Tahap pertama senilai 25 persen, kemudian dicairkan kembali sebesar 45 persen dan terakhir akan di cairkan senilai 30 persen. “Pada setiap pencairan langsung diserahkan ke konsultan sejumlah 20 persen dari nilai uang yang diterima,” ungkapnya.
Kejahatan berjamaah ini sungguh tentu sangat menyakitkan bagi sekolah dan rakyat Lampung Barat. Kegiatan ini sudah sangat menggurita, untuk itu kami sangat mengharapkan kepada sejumlah awak media kiranya dapat melaporkan kejadian yang merugikan uang negara ini kepada KPK.
“Jika perlu KPK dapat menyelidiki kasus ini dan bila mau di OTT, kami siap memberikan kesaksian,” kata mereka.
Menanggapi dugaan ini penggiat anti korupsi di Bandar Lampung Neri Andriano mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh dari dinas pendidikan Lampung Barat mengalokasi DAK untuk sejumlah sekolah untuk. Data tersebut sedang dipelajari untuk dipantau kegiatannya hingga akhir Desember ini,”
jelasnya. (YDA-Red)