Palembang,medianusantaranews.com- Jika datang hujan mulai mengguyur walau tak begitu deras diwilayah kota Palembang sekaligus sebagai pusat ibukota Provinsi Sumatera Selatan, luapan airnya akan terus tergenang, seperti yang terjadi hujan pada Selasa pagi dini hari yang lalu terlihat dikepung banjir. Dampak luapan air hujan tersebut karena tidak berfungsinya draenase yang ada dan akibatnya aktivitas ekonomi masyarakat diwilayah perkotaan mengalami gangguan berat.
Informasi yang dihimpun dari beberapa sumber di wilayah dalam ibu kota Provinsi Sumatera Selatan terdapat 25 titik lokasi rawan banjir terdapat di
1. Dijalan depan PO. Bus Lorena
2. Dijalan depan Kantor Sumeks
3. Dijalan KM.6
4. Dijalan Simpang Polda
5. Dijalan Dwikora
6. Dijalan depan Izzudin Demang
7. Dijalan RS. Siti Khodijah
8. Dijalan Poligon
9. Dijalan Kenten
10. Dijalan Basuki Rahmat
11. Dijalan Km 12
12. Dijalan Mess Perwira Tridinanti
13. Dijalan angkatan 45
14. Dijalan Jend. Sudirman
15. Dijalan Sekip
16. Dijalan Rajawali
17. Dijalan Bangau
18. Dijalan M.Isa
19. Dijalan Sekojo Ajendam
20. Dijalan Pipareja
21. Dijalan Kebun Bunga
22. Dijalan Noerdin Pandji
23. Dijalan depan DAMRI Sukarame
24. Jalan Sersan KKO Badarudin dekat SMN 5 dan 25. Dijalan Letnan Mukmin.
Sumber lain menginformasikan bahwa dampak luapan air tersebut dari kurangnya masyarakat membuang limbah rumah tangga yang sembarangan ditambah tidak terpeliharanya pasilitas draenase yang ada dari Dinas terkait baik dari Pemkot Palembang maupun dari Pemprov Sumsel.
Dampak lain akibat diberbagai titik ruas jalan di genangi air yang patal arus kendaraan dalam kota Palembang terjadi kemacetan dari berbagai penjuru arah.
Mutahar (62) warga Soak Palembang kepada awak media ini mengatakan sebenarnya sering terjadi genangan air dipusat kawasan ibukto Provinsi Sumatera Selatan itu bukan baru-baru ini saja terjadi, sudah sejak saya masih mengajar dulu sering terjadi banjir di jalan-jalan itu, tetapi hingga saat ini masih belum ada solusinya, ucapnya (14/11/2018) beberapa saat yang lalu.
Pensiunan guru ini menambahkan bahwa diakhir jabatan gubernur Sumsel Pak Alex Noerdin pernah kantornya digenangi air dan banjir di mana-mana diwilayah kota Palembang ini dinilai kurangnya perhatian pemerintah yang tidak secara serius dan dianggap sepele.
Dia berharap kepada walikota Palembang dan gubernur Sumsel yang baru ini supaya lebih perhatian terhadap bencana banjir yang sering terjadi setiap datang musim penghujan menggenangi diwilayah pusat pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan ini, tutupnya.(mitro)