Bandar Lampung,Medianusantaranews.com-Persatuan Sarjana Kehutanan Indonesia (PERSAKI) Daerah Lampung mendukung Surat Edaran Gubernur Lampung nomor: 045.2/2123/V.22/2018 tanggal 15-10-2018 tentang Penggunaan Produk Kopi Robusta Lampung, dengan membudayakan minum kopi secara sehat. Kopi Robusta Lampung harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Hal ini menjadi salah satu hasil “Ngopi” (Ngobrol Pintar) Budidaya dan Hilirisasi Kopi Hutan Lampung, Jumat, 19-10-2018 di Warkop WAW, Tanjungsenang Bandar Lampung, ungkap MD Wicaksono, Ketua DPD Persaki Lampung.
Kopi merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) terbesar, oleh karenanya pengelolaan tanaman dan pengolahan pasca panen menjadi penting untuk didiskusikan. Terlebih dengan terbitnya surat Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementerian LHK nomor S.114/PDASHL/KPHL/DAS 3/9/2018 tanggal 28-9-2018 ttg Ketentuan Pelaksanaan Budidaya Kopi di Hutan Lindung.
Dalam surat tersebut diingatkan budidaya tanaman kopi tidak boleh monokultur, namun dalam bentuk agroforestry. Hal lain yang menjadi perhatian adalah kontur, sehingga teknik konservasi tanah dan air harus dilakukan, guna mewujudkan hutan lindung sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan.
Dalam “ngopi” ini menampilkan dua narasumber Y.Ruchyansyah (Kepala KPH Batutegi) dan Ismail Komar (Pemilik Warkop WAW). Pengalaman dalam membina petani HKm di KPH Batutegi penuh dinamika dalam menghasilkan HHBK kopi yang memiliki kuailitas, kuantitas dan produktivitas baik. Pengolahan pasca panen juga sudah dilakukan dengan beberapa varian produk yang telah dikembangkan.
Kopi tidak saja menyegarkan, meningkatkan konsentrasi dan stamina, namun juga menyehatkan. Testimoni Ismail Komar, menyatakan bahwa kopi juga obat yang mampu menyehatkan peminumnya. Tip minum kopi yang sehat adalah tanpa gula karena membuat perut nyaman, walau di mulut awalnya kurang nyaman. Namun apabila kopi diberi gula, akan nyaman sebentar di mulut tapi tidak nyaman di perut.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Persaki Lampung bersama Warkop WAW diikuti oleh anggota Persaki, juga mahasiswa kehutanan Unila. Di akhir acara dilaksanakan praktek pembuatan dan penyajian kopi dengan sedu kopi teknik V60, ungkap MD Wicaksono.(Redaksi)