HCTPS Sedunia Ke.II Tahun 2018,Tubaba Usung Tema”Masa Depan Kita,,,Ada Ditangan Kita”

Tulangbawang Barat, Medianusantaranews.com – Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun ( HCTPS ) Sedunia Ke.II Tahun 2018 dengan tema: “Masa Depan Kita,,,ada diTangan Kita” (Our Future is Our Hands), berjalan meriah. Kegiatan digelar .di SMPN 3 Tumijajar di tiyuh Margodadi KecamatanTumijjajar, Senin (15/10/2018).

Hadir dalam Kegiatan tersebut, Bupati Tubaba di wakili oleh Asisten 1 Agus Subagio.S.Sos, Kadis Kesehatan Prana Putra SH, Anggota DPRD Muammar, S.Ag ( Fraksi Demokrat), Seluruh Kepala Satker Pemkab Tubaba,, Camat Tumijajar Rasyid S.E., Danramil 412-05 Kapten Inf Gus Amirul Amin , Kapolsek Tumijajar di wakili Kanit Binmas Ipda Sainudin, Tamu Undangan serta Guru dan Anak- anak murid sekolah SMPN 3 Tumijajar.

Dalam sambutannya Kadis Kesehatan mengatakan,Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang ke-11 Tahun 2018 di Kabupaten Tubaba digelar setiap tahun. “Kita mengkampanyekan Cuci Tangan Pakai Sabun, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan diri, Touladan perilaku hidup bersih dan sehat, baik di lingkungan keluarga dan masyarakat guna mencapai derajat kesehatan yang lebih baik. melihat dari waktu ke waktu ada peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang gerakan “Cuci Tangan Pakai Sabun”,”ujarnya.

Diketahui di sekolah-sekolah yang sebagian telah menyediakan fasilitas atau kemudahan bagi guru dan murid untuk melakukan cuci tangan memakai sabun. Hal ini sungguh patut disyukuri, karena dengan meningkatnya kesadaran dan pemahaman tentang perlunya cuci tangan memakai sabun, berarti masyarakat memiliki harapan yang makin baik pula dalam hal perilaku dan kebiasaan hidup sehat.Dan, upaya mengkampanyekan

Dirinya meminta Cuci Tangan Pakai Sabun masih harus terus kita lakukan, terutama dengan sasaran anak-anak usia sekolah, sehingga nantinya hal tersebut benar-benar menjadi kebiasaan bahkan membudaya dalam kehidupan kita.Perilaku dan kebiasaan cuci tangan pakai sabun sangatlah sederhana, namun dampaknya luar biasa karena dapat mengurangi atau menurunkan terjadinya penularan berbagai macam penyakit menular.”Saya pun berpesan, terutama kepada para pelajar ajaklah teman-teman dan masyarakat di sekitar untuk ikut membiasakan perilaku cuci tangan pakai sabun, dimana perilaku sederhana ini dapat dilakukan dengan singkat di rumah, di sekolah, dan di tempat-tempat umum lainnya,”ungkapnya.

Sementara kepada para orang tua dan kita semua, ia mengingatkan bahwa membiasakan diri untuk melakukan cuci tangan pakai sabun berarti mengajarkarn anak-anak dan seluruh keluarga hidup sehat sejak dini.Pola hidup bersih dan sehat akan tertanam kuat di diri pribadi anak-anak dan anggota keluarga lainnya.Maka, bagi keluarga yang sudah menanamkan kesadaran untuk selalu melakukan cuci tangan memakai sabun, maka Insya Allah keluarga itu pun memiliki harapan masa dengan yang lebih baik pula.Hadirin sekalian yang berbahagia, Demikian hal-hal yang dapat saya sampaikan, mari bersama menciptakan masyarakat yang mandiri untuk hidup bersih, hiegienis, dan sehat.Semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi dan merestui langkah kita untuk meningkatkan derajat kesehatan yang lebih baik

Dalam sambutannya Bupati Tubaba yang di sampaikan oleh Asisten 1, Agus Subagyo mengatakan, Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang ke-11 Tahun 2018 di Kabupaten Tulang Bawang Barat, sebagai bentuk komitmen daerah untuk meningkatkan kesehatan diri, pola dan perilaku hidup bersih dan sehat, baik di lingkungan keluarga dan masyarakat guna mencapai derajat kesehatan yang lebih baik.
“Setiap tanggal 15 Oktober diperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun se-Dunia, yang pada tahun ini mengangkat tema: “Masa Depan Kita ada ditangan Kita” (Our Future is Our Hands).Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) hendaknya menjadi kebiasaan bahkan membudaya dalam kehidupan kita,”ungkapnya.

Selain itu, perilaku ini sangat sederhana namun dampaknya luar biasa, karena dapat mengurangi atau menurunkan terjadinya penularan berbagai macanm penyakit menular Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada rakyat termasuk program preventif terhadap kejadian kasus penyakit berbasis Lingkungan dengan salah satu media penularan adalah tangan kita tidak bersih dan higienis dari bakteri dan Kuman sehingga diperlukan percepatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun.

Dalam kehidupan sehari-hari diperlukan suatu perencanaan yang optimal.Saya merasa sangat bangga menyaksikan kalian hadir di tempat ini dengan penuh semangat untuk belajar tentang perilaku hidup bersih dan sehat khususnya perilaku cuci tangan pakai sabun,”ungkapnya.

Diketahui dipilihnya SMPN.03 Tumijajar sebagai lokasi peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, karena anak sekolah adalah aset pembangunan masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya.Sekolah merupakan tempat pembelajaran, jika tidak dikelola dengan baik maka dapat terjadi penularan penyakit.”Dengan 5 (lima) Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun, diharapkan agar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ini bisa menjadi budaya dalam kehidupan kita sehari-hari,”ungkapnya.

Untuk itu Bupati berpesan kepada para pelajar, agar mengajak teman-teman dan masyarakat di sekitar untuk ikut membiasakan perilaku cuci tangan pakai sabun.
Dimana perilaku sederhana ini dapat dilakukan dengan singkat di rumah, di sekolah, dan di tempat-tempat umum lainnya.Sementara kepada para orang tua dan kita semua, ketahuilah bahwa membiasakan diri untuk melakukan cuci tangan pakai sabun berarti mengajarkan anak-anak dan seluruh keluarga hidup sehat sejak dini.Pola hidup bersih dan sehat akan tertanam kuat di diri pribadi anak- anak dan anggota keluarga lainnya.Cuci tangan pakai sabun dapat dengan mudah dilakukan dan tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak.
“Kita tentunya sama-sama menyadari bahwa tujuan pembangunan kesehatan tidak akan dapat dicapai hanya dengan upaya oleh jajaran kesehatan saja, apalagi hanya oleh Kementerian Kesehatan.Oleh karenanya, dalam kesempatan yang baik ini saya mengharapkan kepada semua pihak di lingkungan pemerintahan secara lintas sektor, legislatif, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, dan badan-badan internasional terkait, dan juga para mitra, marilah dengan semangat kemitraan kita selenggarakan pembangunan kesehatan, untukmewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan,”pungkasnya.(GS/Reki)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *