Pringsewu,Lampung
MedianusantaraNews.com-Pembangunan Islamic Centre Pringsewu memakan korban dua orang buruh, pekerja flapon proyek tersebut terjatuh saat sedang bekerja memasang falpon grc, satu orang pekerja meninggal ditempat sementara yang satunya lagi dirawat di RSUD Pringsewu yang lokasi tempat kejadian tepat berada di depan RSUD tersebut.
Keduanya langsung dilarikan ke UGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) pada saat berada di UGD RSUD Pringsewu tampak korban Endri dan Rekannya Edi, seorang korban diberikan pertolongan oleh pihak RSUD, namun pada saat dilokasi kejadian saat media meminta keterangan pada pimpinan proyek namun tak ada yang mau memberikan keterangan semuanya menghindar.
Selang beberapa waktu Polsek Pringsewu Kota Polres Tanggamus melaksanakan pengecekan TKP kecelakaan kerja yang terjadi di proyek pembangunan Islamic Center tersebut pada Kamis (20/9/18).
Atas peristiwa tersebut, selain mendatangi TKP, tindakan kepolisian Polsek Pringsewu juga memasang police line, memeriksa saksi-saksi dan engamankan barang bukti.
Kapolsek Pringsewu Kota Kompol Eko Nugroho, SIK. mengungkapkan kecelakaan kerja tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 Wib, mengakibatkan seorang pekerja meninggal dunia dan seorang lagi dalam perawatan di RSU Abdul Muluk Bandar Lampung.
“jatuhnya 2 orang pekerja dari atas scafbuilding saat pemasangan plafon GRC di Proyek Pembangunan Masjid Islamic Center di Pekon Fajar Agung Barat mengakibatkan satu orang pekerja meninggal dunia,” ungkap Kompol Eko Nugroho mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK. M.Si.
Identitas korban meninggal dunia, lanjut Kompol Eko Nugroho yaitu Endrianto (19) alamat Desa Jalatunda Rt 2 Rw 5 Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjar Negara Jawa Tengah.
“Untuk korban yang masih dalam perawatan beridentitas Edi (23) alamat Banjarnegara Jawa Tengah,” ujarnya.
Kompol Eko Nugroho menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi-saksi peristiwa bermula sekitar pukul 09.30 Wib, kedua korban sedang mengerjakan pengelasan tulang plafon GRC dikubah atas dibagian dalam bangunan masjid islamic Center.
Kemudian kedua korban berpindah pijakan skafbuilding (perancah), pada saat memindahkan balok untuk berpindah pijakan skafbuilding korban masih memakai safety belt, ketika 2 balok sudah dipindahkan ke skafbuilding, kedua korban hendak berpindah keatas balok 2 dengan melepas body harnes (pelindung diri) yang dipakainya.
“namun sebelum sempat berpindah dan menaikan balok ke 3, balok tempat korban berpijak patah dan mengakibatkan kedua korban terjatuh dari ketinggian sekitar 7-8 meter,” tandasnya.
Wartawan Sahirun.