Bandarlampung,medianusantaranews.com –Teka-teki siapa Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) bakal capres-cawapres 2019-2024 petahana, Ir. H. Joko Widodo-Prof. Dr. (HC) KH. Ma’ruf Amin makin mengerucut nama. Bisik-bisik tetangga, kabarnya ia orang Lampung, benarkah?
Selain kapasitas personal dan kapabilitas manajerialisasi padatnya aktivitas politik elektoral, pematangan kriteria kian menohok dua hal. Kecakapan dan penguasaan problematika ekonomi, dan dekat dengan imaji generasi milenial, jadi pertimbangan final.
Bocoran tiga nama disebut Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy, usai pelantikan sembilan pasangan gubernur-wakil gubernur terpilih di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Mereka, bos TransCorp Chairul Tanjung, bos Inter Milan yang juga Presiden INASGOC Erick Thohir, dan host Mata Najwa yang juga Duta Baca Indonesia Najwa Shihab.
Bos GoJek Nadiem Makarim, adalah nama lain yang masuk nominasi, antara lain diusulkan Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko.
Yang menarik, penegasan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, di tempat yang sama. Didesak awak media, karena ini tugas berat, dari ketiganya, pilih yang paling enerjik, sebut Bang SP sapaan karibnya. “Siapa yang paling enerjik, siapa? Erick? Ya udah, ketiganya bagus, tapi saya pilih Erick,” jawab Paloh sambil berlalu meninggalkan awak media.
Mengetahui asal-usul Erick yang dikenal hasil amalgamasi Lampung-Tionghoa, publik Lampung turut urun suara. “Erick, mantap,” singkat advokat muda, yang juga tim advokasi Herman-Sutono pada Pilgub Lampung yang baru lalu, Resmen Kadapi.
“Top,” komentar politisi muda PKB Kabupaten Tanggamus, yang juga relawan Bravo-5, Marbawi.
Mantan aktivis 1998 asal Pringsewu, Muzzamil, yang sejak 2014 konsisten mendukung Jokowi, menyebut jika benar akhirnya Erick Thohir yang diumumkan Jokowi sebagai ketua timsesnya, akhir pekan ini, “Jadilah wali amanat yang smart. The right man on the hit and hot place,” tanggapnya.
Di antara sekian banyak tokoh Lampung yang berkiprah dalam aktivitas politik bernegara, lanjut Muzzamil, keterpilihan Erick bakal jadi warisan politik spesial bagi genre milenial Lampung dan Indonesia, yang akan jadi para calon pemimpin bangsa, di masa 100 Tahun Indonesia Merdeka, 2045.
“Sumbangsih Lampung untuk Indonesia. Lampung terhormat, di Kabinet Kerja Jokowi bertabur kiprah ‘ulun’ Lampung. Ada Menkeu Sri Mulyani Indrawati binti Prof. Dr. Satmoko, kelahiran Pringsewu dan alumni SMN 2 Bandarlampung angkatan 1978,” paparnya.
“Ada Menhan Ryamizard Ryacudu bin Mayjen TNI Musanif Ryacudu asal Kampung Mesir, Waykanan. Juga, Staf Ahli Sospol Kapolri yang tokoh masyarakat adat, Irjenpol Ike Edwin.”
“Lalu, ada Menkes Nila Djuwita Moeloek, oftalmolog berdarah Minang namun suaminya asal Lampung, Faried Anfasa Moeloek. Juga ada Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, asli Betawi tapi lama dinas di Lampung. Belum lagi ribuan nama lain dari beragam latar, asal Lampung. Dubes Oedin, misalnya,” beber dia.
Di lembaga negara lainnya, tersebut nama anggota BPK Ismayatun, anggota Komnas HAM Munafrizal Manan. Di BUMN, ada Komisaris PTPN XI Deddy Mawardi.
Muzzamil juga merujuk sejumlah nama non-Jokowi. Diantaranya Ketua MPR yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief, dan ketua Bidang Hukum dan HAM DPP Partai Gerindra yang juga pembina ACTA Habiburokhman.
“Lepas lebih kurangnya, mereka semua aset Lampung, aset bangsa,” tandas ketua Badan Pekerja CeDPPIS itu.
Menguatnya nama Erick Thohir bin Muhammad Teddy Thohir yang asli Gunungsugih, Lampung Tengah ini, menurut Muzzamil, bagian harapan.
Yang menggelitik, Muzzamil turut berpesan serius, menitip satu nama yang tidak asing, Ketua Yayasan Alfian Husin sekaligus ketua Bravo-5, Andi Desfiandi.
“Melalui Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Ketua Umum DPP Bravo-5 Fachrul Razi, saya dan kawan-kawan berharap semoga doktor ekonomi berdarah Lampung-Minang itu masuk radar Istana. Doakan ya?” pungkasnya di Bandarlampung, Rabu (5/9/2018). [red]