Muara Enim
medianusantaranews.com
Merasa tidak ada kejelasan mengenai dana pungutan yang sudah puluhan tahun berjalan, puncaknya puluhan buruh bongkar muat barang ke dipasar kota Muara Enim melakukan aksi Mogok kerja, Kamis (23/07/2018).
Salah seorang buruh, Dedy kepada wartawan menuturkan, selama ini ada berkisar Rp 600 ribuan perhari, bahkan bisa lebih total uang yang dipungut dari truck truck barang yang masuk, namun sejauh ini uang pungutan tersebut tidak ada kejelasan, untuk apa dan disetor kemana.
” Kami tidak mau lagi bekerja, sebelum oknum oknum yang menarik uang dari para sopir menjelaskan, dibawa kemana uang tersebut. Ada sekitar 600 ribuan bahkan bisa lebih perhari. Mohon dijelaskan kepada kami sebagai buru bongkar muat ” Ungkap Dedy yang didampingi rekan rekannya sesama buruh.
Keterangan Dedy tersebut juga ditimbali oleh rekan rekannya sesama buruh bongkar muat barang yang lain. Dituturkan mereka, bahwa mereka ingin tahu kemana arahnya uang hasil dari karcis pungutan kepada sopir sopir truck barang selama ini oleh salah seorang oknum yang mengatasnamakan F.SPSI Muara Enim. Karena selama puluhan tahun uang pungutan karcis tersebut tidak ada kontribusinya kepada buruh.
” Kami ingin tahu uang hasil dari karcis yang di ambil oknum dari para sopir truck barang yang kami bongkar. Karena setahu kami, para sopir memberikan uang tersebut, adalah uang tip untuk kami para buruh (kuli panggul) yang bekerja bongkar muat barang, atau uang sopir untuk membelikan kami rokok dan air minum setelah kami bekerja melakukan bongkar muat barang”
” Namun nyatanya uang yang dikutip tersebut tidak ada kejelasan ” Tukas mereka.
” Kedepan ini, kami ingin uang tip dari para sopir itu, tidak lagi di ambil oleh oknum oknum tersebut, karena bila para oknum tersebut tetap mengutip uang tersebut, kami tetap akan mogok kerja ” Imbuh Dedy.
Bahkan salah seorang buruh, Aprianto yang mewakili rekan rekan sesama buruhnya menegaskan kalau mereka sudah siap mengundurkan diri dari organisasi buruh F.SPSI Muara Enim, karena sudah merasa dimenfaatkan untuk kepentingan pribadi bukan untuk kepentingan organisasi.
” kami semua sudah siap mengudurkan diri dari keanggotaan F.SPSI Muara enim, dan kedepan kami berharap bisa bergabung di organisasi yang baru yang mengutamakan kepentingan para pekerja” Harap Apri.
Sementara itu, oknum yang diduga bertugas sebagai pengutip uang bongkar muat barang dari para sopir WS dan SF saat dikonfirmasi awak media, mereka mengelak, mereka juga tidak bisa menjelaskan ADRT dan jaminan untuk para buruh bongkar muat barang. Bahkan kedua orang oknum ini mala melempar pertanyaan, menanyakan legalitas para buruh, Minggu (22/07/2018).
Bahkan SF dengan tegasnya mengatakan kalau uang yang dikutip dari para sopir tersebut kegunaannya adalah untuk makan, uang bensin
” Uang yang di ambil dari sopir tersebut di gunakan untuk makan dan uang bensin serta upah kami sebagai pengurus,” Pungkasnya. (Ns)