Tulangbawang Barat, Medianusantaranews.com
Kejaksaan Negeri (Kejari) Menggala Tulangbawang menyatakan siap untuk melakukan audit serta pengusutan atas dugaan pungutan sumbangan masuk Penerimaan Siswa Baru (PSB) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 01 Tulangbawang Tengah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) yang ditenggarai telah melanggar peraturan terkait PSB itu sendiri.
Dikatakan oleh, Akhmad Rafli, Kasi Intel Kejari Menggala bahwa, pihaknya sudah mendengar informasi melalui media massa terkait pungutan sumbangan PSB pada SMK Negeri 01 Tulangbawang Tengah. Namun, kata dia, informasi yang didapat jika pihak sekolahan ataupun panitia PSB belum melakukan tindakan tersebut. Sehingga, dalam melakukan proses sesuai dengan prosedur pihaknya harus mendapatkan laporan resmi dari elemen masyarakat.
“Kami bisa saja sifatnya teguran. Coba klarifikasi kepada Kepala SMK itu atau kepada Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Ya, kalau misalkan audit dana sekolahan tahun-tahun yang lalu akan kita proses kalau masyarakat melaporkan, kita siap,”kata Rafli, Kasi Intel Kejari Menggala melalui ponselnya, Senin (2/7/2018).
Sementara,Edi Zulkarnaen ketua Persatuan Wartawan Indonesia(PWI) Kabupaten Tubaba Menyayangkan dan mengecam keras atas tindakan panitia PSB SMK Negeri 01 Tulangbawang Tengah yang terkesan melakukan paksaan kepada wali murid calon siswa baru untuk pembayaran sumbangan pembangunan pagar sekolah dan WC sehingga anak dari Supadi warga Tiyuh Penumangan Baru harus didiskualifikasi dari PSB tersebut.
“kalau semua itu benar Ini sangat disayangkan prilaku pihak SMKN1 TBT dalam Pemungutan Sumbangan PSB,dan saya sangat mengutuk keras perbuatan pungli,seharusnya orang yang tidak mampu untuk menempuh pendidikan demi cita-citanya itu yang di terdepankan jangan sebaliknya mengutamakan kepentingan sumbangan yang dianggap tidak masuk akal dalam penarikannya terhadap PSB,sementara sang anak ini benar-benar serius mau sekolah disitu,”Kata Edi.
Ditambahkannya,dalam proses audit anggaran SMKN1 tuba tengah oleh penegak hukum sangat ia apresiasi, selain menguak dugaan penyimpangan juga merupakan suatu pelajaran yang patut di contoh untuk masa depan pendidikan di Bumi”Ragem Sai Mangi Wawai”.
“Patut diberikan apresiasi atas tanggapnya Kejari Menggala dalam menelusuri masalah ini apalagi sampai mengaudit anggaran SMKN1 tuba tengah, karena ini merupakan salah satu contoh bagi sekolah lain dalam penerimaan siswa baru,karena kita harapkan generasi pendidikan di tubaba tumbuh dan berkembang tanpa ada dasar suatu apapun.
Saya harap penerimaan siswa baru jangan dilihat dari faktor ekonomi namun kemampuan kecerdasan anak itu sendiri,”Tegasnya.
(Reki /Hendi)