SBH : KOTA MUARA ENIM HARUS IKUTI KEBUTUHAN ZAMAN

Muara Enim, medianusantaranews.com

Muara Enim sebagai ibukota Kabupaten Muara Enim mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman. Muara Enim harus memiliki jati dirinya dan menunjukan dirinya sebagai ibukota Kabupaten seperti halnya ibukota Kabupaten yang lain. Karena Muara Enim diakui sangat ketinggalan dari ibukota kabupaten dan kota yang lain.

Contohnya Lahat sebagai ibukota Lahat sudah memiliki mall dan tempat rekreasi waterboom. Begitu juga Prabumulih sebagai ibukota kota Prabumulih juga sudah memiliki mall dan waterboom. Namun Muara Enim sebagai ibukota Kabupaten Muara Enim belum memiliki pasilitas itu.

Kalau ada yang beranggapan hal itu masalah sepeleh atau sulit untuk diwujudkan atau beranggapan warga Kabupaten Muara Enim tidak membutuhkan mall atau tempat rekreasi waterboom, tapi kenyataannya hampir disetiap hari libur atau hari hari besar banyak warga Kabupaten Muara Enim yang berduyun duyun berkunjung ke Kota Lahat dan Kota Prabumulih untuk jalan jalan atau berbelanja di mall atau rekreasi di pemandian waterboom. Ini faktanya.

Oleh sebab seandainya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muara Enim nomor urut 1 Dr H Syamsul Bahri MM dan Ir H Hanan Zulkarnain MTP diamanahkan memimpin Kabupaten Muara Enim pada periode 2018 – 2023 nanti. Pasangan ini sudah memiliki konsep akan menjadikan Muara Enim sebagai ibu kota Kabupaten Muara Enim sebagai kota metropolitan.

” Muara Enim saat ini sangat ketinggalan, dibilang desa sudah kelewatan tapi dibilang kota belum sampai ” Seloroh Calon Wakil Bupati nomor urut 1 Ir H Hanan Zulkarnain MTP ketika dibincangi portal ini, Kamis (10/05/2018).

Dituturkan Hanan lagi bahwa syarat sebuah kota itu harus ada hotel, harus ada mall juga tempat tempat hiburan. Sementara Muara Enim baru memiliki paslitas perhotelan sedangkan mall dan tempat hiburan modern, Muara Enim belum memiliki.

” Mana lagi mall dan waterboom di Muara Enim itu bukan kehendak Syamsul Hanan tapi kebutuhan masyarakat Kabupaten Muara Enim sebagaimana aspirasi yang sering disampaikan kepada kami” Ungkap Hanan

” Harus diakui kalau semua itu tuntutan zaman, yang mau tidak mau harus dipenuhi apapun tantangannya ” Tukasnya.

Hal senada juga disampaikan Calon Bupati Kabupaten Muara Enim Dr Ir H Syamsul Bahri MM. Diakui Syamsul bahwa Muara Enim memang sudah ketinggalan dari ibukota kabupaten yang lain di Sumsel.

” Muara Enim itu ibukota Kabupaten, bukan desa. Harus memiliki identitas. Jadi bisa dibedakan pembangunan infrastruktur perkotaan dan pedesaan. Ucap Syamsul (10/05/2018).

Dan untuk Muara Enim sebagai kota Metropolitan, Seandainya terpilih nanti, pasangannya sudah menyiapkan konsep khusus. Sedangkan untuk membangun tempat hiburan masyarakat Muara Enim waterboom, pasangannya sudah mempersiapkan lahan sekitar 4 hektar di jalan lingkar Islamic Center Desa Muara Lawai. Tutupnya.

(Ab)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *