Bandar Lampung, medianusantaranews.com
Maraknya pemberitaan tentang kian besarnya usaha para penyelundup memasok narkoba ke Indonesia makin mengkhawatirkan.
Apalagi saat ini menurut mantan kepala BNN, Budi Waseso Indonesia saat ini menjadi target pengiriman narkoba jenis sabu di negara Asia.
Berbagai kalangan mengecam keras atas kejadian ini. Bahkan ketua MPR RI Zulkifli Hasan menegaskan, jika hukuman mati bagi bandar narkoba dan pemutusan hubungan kerjasama dengan negara yang menjadi pusat pemasok narkoba mesti dipertimbangkan untuk diterapkan.
Senada dengan hal itu, tokoh muda Lampung, Avi Cenna Isnaini yang digadang – gadang akan mencalonkan diri pada pileg 2019 untuk kota Bandar Lampung menyatakan senada dengan ketua MPR RI tersebut.
” Pemerintah harus tegas, hukum mati layak bagi bandar narkoba. Dan proses hukumnya pun harus cepat, jangan lama – lama. Sebab masyarakat semakin resah dengan keadaan saat ini.” Ujar Avi Cenna Isnaini. Selasa, 06/03.
Avis, sapaan akrabnya juga mengkhawatirkan jika kondisi seperti ini nantinya dimanfaatkan oleh orang – orang yang memang ingin membuat keraguan pada masyarakat atas kinerja aparat berwajib.
” Ini adalah waktunya pembuktian bagi aparat hukum Indonesia. Jujur saja, menurut survei tim saya dilapangan masyarakat sendiri saat ini sudah mulai kecewa dengan aparat hukum kita. Sebab melihat begitu ringannya hukuman bagi pengedar narkoba dan sulitnya aparat hukum mengungkap siapa bandar besar yang memasok narkoba jenis sabu hingga berton – ton.” Ujarnya lagi.
” Hukuman seberat – beratnya buat pelaku baik pengguna hingga bandar narkoba harus seberat- beratnya, sebab efek narkoba sudah sangat jelas menghancurkan generasi penerus bangsa. Mau jadi apa negara kita jika anak sekolah dan mahasiswanya sudah jadi pecandu ? ” Ucap Avis lagi.
” Juga kalau bisa jangan ada grasi atau amnesti apapun, hukum mati harus dipertegas. Karena dengan ini aparat hukum Indonesia juga ada pembuktian ke masyarakat jika mereka memang benar – benar maksimal dalam pemberantasan narkoba.” Tutup Avis.
( Adhit )