Hasil Pilkada Diprediksi Gagal, Banyak Calih Tak Kenal Paslon

Banyuasin, medianusantaranews.com

Kalimat yang dilontarkannya ibu paro baya ini memang sangat sederhana sekali, tetapi mengandung makna yang sangat luar biasa artinya. ” Hasil Pilkada serentak 27 Juni tahun 2018 di Banyuasin diprediksi bisa gagal, karena ada paslon sebelum terpilih jadi bupati dan wakil bupati bertemu dengan calon pemilihnya banyak tak dikenal”, ucap ibu Norma (63) saat berbincang dengan wartawan media ini beberapa saat yang lalu.

Warga yang berdumisili dijalan Kades Kelurahan Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan ini, mengaku dirinya banyak yang belum kenal orangnya bahkan ada yang tidak mengetahui sama sekali sosok paslon peserta pilkada baik sebagai bupati dan wakil bupatinya, walau konon katanya ada 5 pasangan.

Menurutnya dari 5 Paslon itu yang baru diketahui dari gambarnya H Slamet Somosentono serta H Askolani saja dan yang kenal dengan orangnya juga tau rumahnya hanya H Azwar Hamid karena dia masih tetangganya, dirinya mengaku pernah datang dikediamannya saat acara.

Kata Norma, kalau untuk para calon bupati dan wakil bupati yang lainya di Banyuasin ini belum ada yang kenal, juga belum mengetahui wajahnya, apalagi untuk calon gubernur-wakil gubernur Sumsel, imbuhnya.

” Jangankan untuk kenal sama calon bupati dan wakil bupati, sedang nama lurah dan camatnya saja dikecamatan Betung ini saja, banyak warganya yang tidak kenal wajah apalagi namanya, maka bagi Paslon bupati dan wakil bupati baru namanya masih calon, belum jadi pejabat sudah sombong, sebab yang sudah menjabat saja namanya banyak tidak dikenal warganya”, ungkapnya seraya berharap khususnya kepada para calon supaya mau blusukan sampai di kehidupan warga dibawah akar rumput.

Hal serupa disampaikan Sungkono (43) bahwa, itu namanya dampak minimnya sosialisasi para Paslon atau Tiem Pemenangan tidak rajin turun kebawah hingga lapisan masyarakat yang hidup dibawah akar rumput istilahnya.

Andaikata calon pejabat itu orangnya santun dan bermasyarakat dan tidak memilah-milah mencari pendukung atau calon pemilihnya, tentu akan dikenal oleh masyarakat yang punya hak pilih untuk mendukungnya.

Dia memprediksi, untuk hasil pilkada serentak yang diselenggarakan di Banyuasin pada 27 Juni 2018 mendatang, bisa dipastikan realisasinya bisa dibawah 50 persen dari jumlah mata pilih yang ada pada data pilih tetap, jika terjadi artinya pilkada itu gagal namanya.

Sebab sampai saat ini yang sudah memasuki tahapan peserta Pilkada untuk melakukan kampanye, yang seyogiyanya masyarakat tidak bertanya-tanya lagi, namun buktinya masih banyak masyarakat yang tidak mengenali dengan kandidat Paslonnya.

” Bagaimana kalau masih calon saja tidak mau berusaha mengenalkan dirinya kepada para calon pemilihnya atau bersosialisasi, apalagi setelah jadi pejabat nantinya, tentu tak mungkin bisa mengenalinya, ditambah saat meraih kemenangannya para Paslon ada yang berusaha membeli suaranya dengan uang tunai, pasti tak bakalan lagi mengenali pendukungnya”, dia berbalik bertanya.

Sementara Agus Yudiyantoro Paslon nomor urut 1 dalam Pilkada serentak di Banyuasin yang berhasil diminta konfirmasinya via WA membalas ” Zaman Now, tidak ada calon tidak sosialisasi ke masyarakat. Money politik tidak bisa dilakukan bisa disqualifikasi dan pidana”, jawabnya singkat.

(waluyo)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *