Bandar Lampung, medianusantaranews.com
Status tersangka yang kini telah disandang Mustafa, cagub Lampung yang terjerat OTT yang digelar KPK dengan dugaan kasus suap untuk melicinkan pinjaman pemkab pada swasta agar disetujui DPRD Lampung Tengah tidak serta merta membuat ” Panik ” para pendukungnya.
Nyatanya, Mustafa sendiri masih menyandang status cagub hingga pengadilan memutuskan Mustafa bersalah melakukan tindak pidana suap.
Banyak terjadi perdebatan ditubuh Nasdem sendiri, apalagi Sekjen DPP partai Nasdem meminta Mustafa melihat situasi ini secara realitas dan moralitas, dan meminta Mustafa untuk mundur menjadi kontestan pada pilgub Lampung 2018.
Sementara Komisioner KPU sendiri, M. Tio Aliansyah menegaskan status tersangka Mustafa tidak serta merta membatalkan posisi statusnya sebagai cagub Lampung hingga di putuskan persidangan bersalah.
Tapi kemudian semua menjadi beban berat bagi Plt DPW Nasdem Lampung, Taufik Basari. Sebab bisa jadi ada kemungkinan manuver – manuver lawan politik yang berusaha memastikan Mustafa urung tarung pada pilgub Lampung 2018.
Memang sangat tidak dipungkiri, Nasdem Lampung mempunyai kader – kader solid yang sulit untuk digoyahkan. Terbukti, meski Mustafa telah di tetapkan sebagai tersangka kesolidan mereka malah makin di tampakkan terutama di dunia maya.
Dan memang akan sangat menguntungkan bagi pihak lawan jika kemudian Mustafa mundur dari pertarungan pilgub Lampung. Sebab akan ada banyak suara yang kembali ” abu – abu ” dan itu tidak sedikit.
Kemudian siapa yang akan di untungkan jika Mustafa kemudian mundur dari pertarungan ?.
Perlu di ingat kembali, pilkada serentak 2018 ini adalah salah satu poin penting untuk para kandidat pilpres di depan. Pemetaan – pemetaan politik para partai pengusung kandidat calon presiden yang akan di usung pun semakin jelas.
Bisa di pastikan jika kemudian Presiden Jokowi pun akan turut bertarung mempertahankan tahta nya. Prabowo dengan rasa penasarannya juga dipastikan kembali akan menjadi lawan tangguh bagi sang petahana. Kemudian ada ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang terpantau sejak tahun lalu sudah mulai menunjukkan gejala – gejala akan turut mencalonkan diri.
Dalam pilpres hanya dua partai besar, PDIP dan Nasdem yang tetap solid untuk terus mengusung Jokowi. Dengan konsentrasi penuh dua partai ini tidak pernah goyah meski dihantam segala isu. Adapun kemudian Golkar kemudian menyusul dengan kekuatan besarnya pada masa kepemimpinan Setya Novanto di ujung kritis.
Maka prediksinya adalah, jika kemudian Megawati Soekarno Putri, atau Airlangga melakukan ” Bincang – Bincang Enak ” bersama Surya Paloh, sang empu Partai Nasdem, Maka bisa dipastikan hanya cagub yang diusung dua partai ini saja, Nasdem Lampung akan mengalihkan pendukungnya jika kemudian terpaksa. Sebab keduanya memiliki kepentingan yang sama dalam pilpres 2018 ke depan.
Namun bisa dipastikan juga, jika Nasdem sebagai partai besar tidak akan mengambil keputusan secepat itu. Mengingat jaga wibawa mereka yang saat ini makin menjelma menjadi partai besar dengan tingkat loyalitas kader yang makin tinggi.
Akan makin runyam bagi cagub lain, jika kemudian Mustafa dinyatakan tak bersalah oleh persidangan. Sebab bisa dipastikan hal itu akan menjadi daya tarik baru bagi masyarakat. Orang – orang yang dinyatakan tidak bersalah oleh persidangan akan mempunyai citra positif tersendiri.
Semoga KPK tetap menjaga keprofesionalan dan netralitasnya sehingga bekerja tidak atas dasar kepentingan.
( Adhit )