Banyuasin (sumsel), medianusantaranews.com
Wajar saja kalau para warga yang berdumisili disepanjang proyek pengerjaan penggalian pipa gas milik PT. Pertagas yang dikerjakan perusahaan Subkon PT. Rikend itu mengaku resah dan mengadukannya, pasalnya kinerja pihak Subkon tidak profesional tanpa memperhatikan dampak lingkungan.
” Ya saya prihatin dan marah melihat kondisi semacam itu, melihat cara kerja perusahaan milik BUMN itu, tanpa memperhatikan dampak lingkungan dan kawasan permukiman yang padat penduduk”, ucap Gunawan Lurah Betung (6/2).
Gunawan mengaku tersinggung dengan cara kerjanya itu, selain tidak ada komunikasi dengan pihak pemerintah setempat, tetapi muncul permasalahan kita yang direpotkan.
Atas pengaduan warganya itu kata Lurah, pihaknya akan lanjutkan ke atasannya, sebab tidak mungkin beliau bertindak sendiri.
” Memang setelah saya terima laporan warga dan pengurus Madjid di Kampung Sedompo itu, ternyata saat datang hujan dikawasan itu sangat becek dan licin, jika datang panas, debu berhamburan masuk kerumah-rumah warga dan lebih miris debunya masuk kedalam Madjid”, ungkapnya.
Lebih jauh Lurah mengatakan, penggalian untuk pipa gas itu mengapa harus ditepi bahu jalan, walau proyek ini punya negara tetapi pengerjaannya jangan sampai merusak pasilitas yang dibangun pemerintah, bahkan banyak pasilitas umum yang langsung dimanfaatkan warganya pun dari aktivitas perusahaan itu turut rusak.
Sukir (53) warga Sedompo mengungkapkan dengan cara pengerjaan penggalian pipa semacam itu selain rumahnya dipenuhi debu, juga usaha cucian yang merupakan mata pencaharian menjadi terganggu bahkan tanpa pemasukan lagi.
” Maka tadi itu saya minta distop dulu dan saya melapor ke Lurah meminta kebijakan, sebab sebagai orang kecil yang hasil usahanya pas-pasan untuk bertahan bisa hidup ini sangat terganggu.” Ujar Sukir.
” Sekarang ini saja kalau ada hujan depan rumahnya menjadi becek, tapi datang panas debunya masuk kerumah, apalagi diwarung ini diaelimuti dengan tebalnya Debu. Maka yang tempat jualan makanan dan minuman ditutup,” jelasnya seraya berharap ada solusi yang baik untuk warga ini.
Sementara Humas PT. Pertagas Hendri via WhatsApp saat diminta konfirmasinya menjawab agar menghubungi Hengki, Humas PT. Rekind sebagai perusahaan Subkon yang melakukan penmggalian.
Namun hingga saat ini Hengki dihubungi ponsel yang ada aktif tapi tidak diangkat, via WhatsApp dia malah membalas dengan gambar video gelap berwarna hitam.
(waluyo)